Saturday, November 13, 2010

Minyingkap Makna dan Arti Juru Kunci Gunung Merapi

Membedah Mkana dan arti Juru Kunci Gunung Merapi Bagian Pertama

Meletusnya Gunung Merapi di Yogyakarta sejak tanggal 26 Oktober 2010 menyisakan banyak kenangan kepada sesosok Lelaki tua yang sunguh santun dan beradab, yah lelaki itu bernama Mbah Maridjan. Mbah Maridjan merupakan salah satu dari ratusan korban gunung merapi yang meletus pada tanggal 26 oktober 2010 diterjang awan panas Gunung Merapi.

Mbah Maridjan Meninggal dalam keadaan yang Mulia
Bahkan meninggalnya Mbah Maridjan sungguh merupakan kematiaan yang meninggalkan senyum ketika beliau meninggalkan dunia ini. Karena Posisi beliau sewaktu meninggal dalam keadaan yang mulia yaitu dalam keadaan Sujud kepada Sang Maha Kuasa yang benar-benar Maha Mulia atas hamba-hambanya. Coba saja seandainya kita yang terkena awan panas walaupun diri kita dalam keadaan sedang sujud tidak akan bisa meninggal seperti beliau, kita bayangkan saja ketika kita sedang sujud aja tiba-tiba ada teman yang meyudutkan api rokok ke salah satu tubuh kita tentu kita akan menggerak dan menggerang kesakitan pd tubuh kita yg terkena itu. Apa lagi ini abu Vulkanik yang masuk dimulai dari sela-sela rumah, tentu posisi meninggalnyapun akan kebanyakan seperti korban awan panas kebanyakan yang ditemukan dalam keadaan yang menggerang kesakitan akibat begitu pansanya Abu vulkanik itu.

Mbah Maridjan merupkan sesosok pribadi yang perlu untuk diteladani dalam tata kehidupan manusia jaman sekarang ini yang sdh hancur moralitasnya. Sebagai Juru Kunci Merapi Mbah Maridjan meupakan sesosok yang tidak hanya santun dan sederhana tetapi juga benar-benar beriman kepada Alloh SWT bahakan Sholat Tahujud tiap malampun tdk pernah beliau tinggalkan serta banyak kelebihan yang dimilikinya tetapi  tidak di tonjolkannya kepada semua orang.

Mbah Maridjanpun tidak membeda-bedakan dlm menerima tamunya tak kecuali Pejabat, semua diperlakukan sama dengan rakyat biasa. Bahkan Uang hasil tayangan Iklanpun yang jumlahnya tidak sedikit beliau sumbangkan kepada masyarakat untuk kemakmuran didesanya. Sungguh suatu pribadi yang sangat sulit kita temui pd masyarkat Indonesia saat ini.

Sebagai sesosok Juru Kunci Gunung Merapi Mbah Maridjan bisa saja menyalah gunakan amanat yang diembankan kepadanya dari Sri Sultan HB IX untuk menunggu Gunung Merapi. Dengan amanatnya itu kalo beliau ingin Kaya atau Korupsi bisa saja beliau lakukan, apalagi dengan kekayaan Gunung Merapi yang begitu luas. Karena Tanah di wilayah DIY ini hampir 80% milik Kraton Yogyakarta.

Sebagai Abdi dalem Kraton Yogyakarta gaji beliau yang hanya sebesar lebih kurang Rp. 10,000,- per bln beliau tekuni dengan Ikhlas dan penuh rasa tanggung jawab atas amanat yang dititipkan kepada beliau. Coba kita tengok pada para pejabat-pejabat kita sekarang ini yang tinggal menikmati hidup dari para Pahlawan- pahlawan Bangsa yang telaqh gugur di medan Perang. Tidak hanya Gaji yang sdh Cukup Tinggi para pejabat-pejabat Indonesia inibanyak yang menyalahgunakan Jabatannya hanya untuk mencari Kekayaannya sendiri mulai dari Korupsi sampai menjual Aset-aset bangsa atau kekayaan Alam.

Tugas sebagi Juru Kunci Merapi tidaklah ringan seperti yang kita bayangkan. Kelestarian alam dan menjaga ekosisitem yang ada agar tetap terjaga kelestariannya juga salah satu dari tugas tanggung jawab yang diembankan kepada Mbah Maridjan.

Ditulisan saya selanjutanya akan saya bahas lebih tentang arti dan makna Juru Kunci Gunung Merapi.

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Powerade Coupons